Selasa, 15 November 2016

Sejarah SMK Bustanul Ulum Tagangser Laok Waru

SMK Bustanul Ulum pertama kali didirikan pada tanggal 22 Juni 2008 di atas lahan seluas 1.580 m2 yang terletak di Desa Tagangser Laok Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan yang merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada saat itu, dengan mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yang memungkinkan lulusan dari SMK Bustanul Ulum dapat diterima di masyarakat, Dunia Usaha  (DU) dan juga Duni Industri (DI).
SMK Bustanul Ulum Pada Jaman Dulu
SMK Bustanul Ulum Pada Jaman Dulu
Yayasan Bustanul Ulum merupakan sebuah Yayasan yang berperan penting dalam berdirinya SMK Bustanul Ulum ini, pada saat itu Ketua Yayasan Bustanul Ulum yaitu KH. AHMAD JUFRI mempunyai keinginan bagaimana masyrakat Pamekasan Pantura hususnya tidak hanya mengenal dan mengenyam pendidikan SMA dan MA saja akan tetapi bagaimana siswa mempunyai sebuah keterampilan yang dikuasai oleh seorang siswa tersebut, akhirnya dengan di dorong oleh keinginan yang kuat dan didukung oleh bebagai tokoh masyarakat yang ada disekitar yayasan pada tanggal 22 Juni 2008 berdirilah SMK Bustanul Ulum.
Pada awal tahun pelajaran SMK Bustanul Ulum mempunyai siswa sebanyak 24 siswa (laki-laki dan perempuan) dan 12 dewan guru dan 1 kepala sekolah yaitu ACHMAD JAILANI, S.Pd.I dengan jumlah awal itu lambat laun bangkit dan memperlihatkan bahawa SMK Bustanul Ulum juga  menjadi salah satu sekolah yang bisa di perhitungkan di masyarakat.
Pada tanggal 28 Desember SMK Bustanul Ulum di pindah ketempat yang lebih luas lagi yang berada di Desa Tagangser Laok Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dengan luas selebar 3.854 m2. pada awal pembangunan di lahan baru SMK Bustanul Ulum mendirikan sebanyak 4 ruang kelas baru.
Hingga saat ini SMK Bustanul Ulum sudah maju dengan pesat seiring perkembangan zaman dari awal pembangun hingga saat ini sudah ada sekitar 15 ruang kelas yang dilantai dan mempunyai siswa sebanyak 285 siswa (laki-laki dan perempuan).
SMK Bustanul Ulum Tahun 2011
SMK— Era Reformasi — Era Otonomi Daerah dan Era Global merupakan tantangan yang harus dijawab dengan kebijakan dan program pengelolaan sekolah yang berbasis pada potensi dan kondisi sekolah dengan outcame yang mengacu pada kebutuhan pasar dan membekali tamatan dengan kecakapan dan keberanian memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
Reformasi pendidikan menengah kejuruan telah digulirkan sejak tahun 1993 yang ditandai dengan visi bahwa SMK harus secara kuat menunjang perkembangan ekonomi nasional, maka salah satu strategi operasional diberlakukannya Pendidikan Sistem Ganda sebagai pola umum penyelenggaraan Kurikulum SMK yang merupakan bentuk implementasi dari kebijakan Link and Match dalam rangka mendekatkan relevans antar kualifikasi ketrampilan tamatan SMK dengan kualifikai ketrampilan jabatan kerja.
Dimensi Reformasi (Paradigma Baru) sebagai Strategi implementasi pendidikan menengah  kejuruan sebagaimana yang telah digariskan pada Program Pembangunan Nasional (Propenas), ditandai dengan VISI 2006 “Pendidikan menengah kejuruan sebagai pusat layanan penyiapan tenaga kerja tingkat menengah yang trampil, terdidik, professional dan berdaya saing sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional”.
Era reformasi, Era Otonomi Daerah dan persiapan Era Global, diantisipasi dengan arah kebijakan Menteri Pendidikan Nasional dengan pendidikan berorientasi Kecakapan Hidup ( Life Skill Education ) yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk dapat memiliki kecakapan dan keberanian untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan, melalui pendekatan pendidikan yang berbasis luas dan mendasar (Broad Based Education ) yang diberlakukan untuk pendidikan yang bersifat regular maupun non-regular.
SMK Bustanul Ulum Tahun 2015
Arah kebijakan Direktorak Pendidikan Menengah Kejuruan melalui Reposisi Pendidikan kejuruan menjelang 2020 melalui pendekatan pendidikan yang berbasis luas dalam rangka peningkatan dan pengembangan pengelolaan SMK melalui 
(1) Re-engineering SMK dalam rangka manata ulang program keahlian di SMK dan meningkatkan peran SMK menjadi Pusat Pelatihan Kejuruan Terpadu dan
(2) Re-engineering pendidikan kejuruan untuk mendorong terciptanya system pendidikan yang permeable dan fleksibel.
Era Otonomi Daerah yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah, akan membawa dampak meningkatnya pembangunan diberbagai sector di daerah dalam menggali dan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk membangun daerahnya. Keadaan ini menuntut adanya peningkatan sumber daya manusia yang terdidik, terampil, professional yang berbudi luhur dan peralatan yang diperlukan dalam berbagai sector. Salah satu sumber daya alat dan manudia yang potensi untuk dikembangkan untuk menunjang pembangunan adalah adanya SDM yang memiliki kemampuan sebagai teknisi tingkat menengah tamatan SMK Kelompok Teknologi Industri untuk memproduksi, mengoperasikan, memperbaiki dan merawat alat-alat untuk menunjang pembangunan bidang keamanan, kebersihan, otomotif, perkantoran, perumahan, industri maupun pariwisata Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Untuk itu pihak SMK Bustanul Ulum, Pemerintah serta Alumni, perlu melakukan berbagai upaya kerjasama yang sinergi dengan berbagai pihak, khususnya Dunia Usaha melalui Majelis Sekolah dan masyarakat melalui Komite Sekolah yang peduli terhadap pendidikan di SMK Bustanul Ulum dalam rangka merubah wajah, citra dan kualitas tamatannya agar dapat menjadi asset bangsa dan berkiprah dalam menunjang perkembangan ekonomi nasional serta mampu memenangkan persaingan tenaga kerja pada era global.

Share:

0 komentar: