Selasa, 27 November 2018

MAKALAH RAPID APPLICATION DEVELOPMENT


MAKALAH
RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
Dosen Pengampu: Hoiriyah,.M.Kom





                                                                             
                   

Disusun Oleh :
              LAILATUL BADRIYAH
             AL HUMAIDI
             HERLAN TIRTA ARYSANDI











FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
Tahun Akademik 2016/2017

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Rapid Application Development.
Adapun makalah tentang Rapid Application Development ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Rapid Application Development ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Pamekasan, 25 Oktober  2018


                                                 Penulis




DAFTAR ISI

            HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Maslah....................................................................................................... 1
1.3  Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1
            BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 2
2.1         Pengertian Bahasa Pemrograman.......................................................................... 2
2.2         Unsur-Unsur Dari Rapid Application Development.............................................. 2
2.3         Kelebihan Dan Kekurangan Rapid Application Development............................... .2
2.4         Model Rapid Application Development............................................................... 3
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 5
3.1         Kesimpulan............................................................................................................ 5
3.2         Saran...................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 6



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Suatu sistem informasi yang baik tidak terlepas dari teknik dan langkah dalam membangunnya agar mampu memberikan kepuasan optimal kepada para penggunanya. Banyak teknik dan cara yang digunakan untuk membuat suatu sistem informasi. Untuk memahami dan mengetahui teknik dan langkah-langkah dalam membangun sebuah sistem informasi, diperlukan

penjelesan lebih lanjut terhadap hal tersebut. Siklus Hidup Informasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk membangun sebuah sistem informasi dari tahap awal sampai pada akhirnya pada tahap penyelesaian serta pengaplikasiannya pada kehidupan nyata. Diantaranya dikenal dengan istilah Rapid Application Development, Hal tersebut akan dipahami lebih lanjut pada paparan materi dibawah sehingga mampu memberikan pengetahuan bagi para pembaca dan memberikan sedikit gambaran dalam hal teknik atau langkah pembangunan sebuah sistem.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah sebagai berikut :
Ø Apa  pengertian rapid application development?
Ø Apa saja unsur-unsur rapid application development ?
Ø Apa saja kelebihan dan kekurangan rapid application development?
Ø Apa saja model rapid application development?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini ialah sebagai berikut :
Ø Untuk  mengetahui pengeretian rapid application development
Ø Untuk mengehui unsur-unsur dari rapid application development
Ø Untuk mengetahui jenis kelebihan dan kekurangan dari rapid application development
Ø Untuk  mengetahui model dari rad


BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Rapid Application Development
        Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).

2.2    Unsur-Unsur Dari Rapid Application Development
a.    Prototyping
Membuat desain sesuai dengan kebutuhan pengguna
b.   Iterative Development
Pembuatan aplikasi dibuat per-versi lalu ditinjau oleh klien. Proses ini diulang sampai semua fungsionalitas telah dikembangkan
c.    Time Boxing
scope project dibatas oleh deadline. Dan deadline pengembangan PL selanjutnya ditetapkan setelah time-boxing sebelumnya selesai.
d.   Team Member
Menggunakan tim-tim kecil yang terdiri dari anggota yang berpengalaman
e.    RAD Tools
Memanfaat teknologi baru yang mudah dan cepat

2.3    Kelebihan Dan Kekurangan Rapid Application Development

Kelebihan Rapid Application Development
a. Sangat berguna dilakukan pada kondisi user tidak memahami kebutuhan apa saja yang dilakukan pada proses pengembangan PL
b.Mudah diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan
c. Lebih fleksibel karena pengembangan dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan
d.                        Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan
e. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script
Kekurangan Rapid Application Development
ü  Pada proyek berskala besar, memerlukan SDM yang memadai dalam jumlah besar
ü  Memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dengan user
ü  Penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan ini memerlukan kerja keras
ü  Resiko kesalahan teknis menjadi lebih besar dikarenakan lebih mengutamakan kecepatan dibandingkan dengan biaya dan kualitas
ü  Fasilitas-fasilitas banyak yang dikurangi karena terbatasnya waktu yang tersedia

2.4    Model Rapid Application Development
ü  Bussiness Modeling
Aliran informasi di antara fungsi-fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dimunculkan? Siapa yang memunculkannya? Ke mana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?
ü  Data Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modeling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik masing-masing objek didefinisikan dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinisikan.
ü  Prosess Modeling
Objek data yang telah didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
ü  Aplication Generation
RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi keempat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman general yang konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk mamakai lagi komponen program yang ada atau menciptakan komponoen yang bisa dipakai lagi. Pada semua kasus, alat-alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
ü  Testing and Turnover
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali , banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus dilatih secara penuh.


BAB III
                      PENUTUP                      

3.1  Kesimpulan
Rapid Aplication Model (RAD) adalah sebuah proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Fase-Fase Model RAD meliputi Bussiness Modeling, Data Modeling, Prosess Modeling, Aplication Generation, dan Testing and Turnover.

3.2  Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa mampu memahami tentang rapid application model. Dan semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan mengenai teknologi informatika yang diperlukan oleh mahasiswa teknik informatika.

Share:

Sabtu, 22 September 2018

Evolusi Sofware


Evolusi Sofware “Perangkat Lunak Setelah kita membahas rekayasa perangkat lunak, kita sedikit mundur, untuk membahas evolusi perangkat lunak.  Pengembangan perangkat lunak
dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
1.      Tahap Pertama (1950 – 1960)
Evolusi perangkat lunak tahap pertama dimulai pada awal 1950-an sampai pertengahan 1960. Pengembangan perangkat lunak pada tahap pertama mempunyai ciri-ciri berorientasi batch, distribusi softwareterbatas untuk kalangan tertentu sehingga apabila ada perusahaan yang ingin dibuatkan software khusus harus memesan terlebih dahulu.
2.      Tahap Kedua ( 1960 – 1970)
Evolusi Perangkat Lunak Tahap Kedua dimulai pertengahan tahun 1960-an sampai awal tahun 1970-an.  Pengembangan perangkat lunak mempunyai ciri-ciri multi user.  Pengguna dari software sudah banyak dan bisa saling berbagi.   Ciri ini menunjukkan ada perkembangan baru yaitu interkasi manusia dan komputer (Human Computer Interaction).
Selain itu, ciri dari tahap kedua ini adalah real time. Real Time disini adalah suatu kondisi dimana sistem dapat mengumpulkan, menganalisa dan mentransformasikan data dari banyak sumber kemudian mengatur proses serta menghasilkan output yang diinginkan.  Dalam tahap ini, sudah banyak juga paket perangkat lunak yang beredar di pasaran serta muncul istilah database dalam perangkat lunak.
3.      Tahap Ketiga (1970 – 1990)
Evolusi Perangkat lUnak tahap ketiga, dimulai pertengahan tahun  1970 sampai awal tahun 1990.  Pengembangan perangkat lunak sudah maju sedemikian pesat.  Perangkat lunak sudah menggunakan sistem terdistribusi, sehingga penyampaian informasi dari komputer sumber ke komputer tujuan akan terasa sangat cepat. Dalam era ini, perangkat keras dari suatu komputer harganya sangat murah.  Selain itu, pesanan perangkat lunak sudah sangat mendominasi dari penyelesaian suatu masalah sehingga penggunaan software pada masa itu sudah sedemikian jauh.
4.      Tahap Keempat (1990 – 2000)
Evolusi Perangkat Lunak Tahap Keempat dimulai tahun 1990 sampai tahun 2000. Pada tahap ini, perangkat lunak sudah mendominasi dari pengembangan perangkat keras, sehingga perangkat keras dalam hal ini komputer sangat dikendalikan oleh suatu sistem operasi.  TIngkat kecerdasan dari perangkat lunak semakin ditingkatkan sehingga perangkat lunak atau software dilatih mempunyai kecerdasan seperti yang dimilik manusia.  Terbukti dengan adanya penemuan kecerdasan buatan, jaringan syaraf tiruan, sistem pakar dan logika fuzzy. Jaringan komputer, pemrosesan komputer paralel sangat mendominasi pada era ini.  Dan, pada masa ini pula pemrograman sudah berorientasi obyek (OOP).




Share:

Rabu, 19 September 2018

Sejarah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) & Evolusi Sofware


Sejarah Rekayasa Perangkat Lunak
A.    Rekayasa perangkat lunak
Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Fokus utama pengembangannya adalah untuk mengembangkan praktek dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat lunak dan kualitas aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai.



     Istilah software engineering digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat perdebatan tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak. Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap pengembangan rekayasa perangkat lunak. Banyak yang menganggap dua konferensi inilah yang menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak.
Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembangan perangkat lunak. Banyak project yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai krisis perangkat lunak. Kasus kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi mulai dari project yang melebihi anggaran, hingga kasus yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak.
Selama bertahun-tahun, para peneliti memfokuskan usahanya untuk menemukan teknik jitu untuk memecahkan masalah krisis perangkat lunak. Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi objek, perangkat pembantu pengembangan perangkat lunak (CASE tools), berbagai standar, UML hingga metode formal dipakai sebagai senjata pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu.
Pada tahun 1987, Fred Brooks menulis artikel No Silver Bullet, yang berproposisi bahwa tidak ada satu teknologi atau praktek yang sanggup mencapai 10 kali lipat perbaikan dalam produktivitas pengembanan perangkat lunak dalam tempo 10 tahun.
Sebagian berpendapat, No Silver Bullet berarti profesi rekayasa perangkat lunak dianggap telah gagal. Namun sebagian yang lain justru beranggapan, hal ini menandakan bahwa bidang profesi rekayasa perangkat lunak telah cukup matang, karena dalam bidang profesi lainnya pun tidak ada teknik pamungkas yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi.

Evolusi Sofware “Perangkat Lunak”  Setelah kita membahas rekayasa perangkat lunak, kita sedikit mundur, untuk membahas evolusi perangkat lunak.  Pengembangan perangkat lunak
dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
1.      Tahap Pertama (1950 – 1960)
Evolusi perangkat lunak tahap pertama dimulai pada awal 1950-an sampai pertengahan 1960. Pengembangan perangkat lunak pada tahap pertama mempunyai ciri-ciri berorientasi batch, distribusi softwareterbatas untuk kalangan tertentu sehingga apabila ada perusahaan yang ingin dibuatkan software khusus harus memesan terlebih dahulu.
2.      Tahap Kedua ( 1960 – 1970)
Evolusi Perangkat Lunak Tahap Kedua dimulai pertengahan tahun 1960-an sampai awal tahun 1970-an.  Pengembangan perangkat lunak mempunyai ciri-ciri multi user.  Pengguna dari software sudah banyak dan bisa saling berbagi.   Ciri ini menunjukkan ada perkembangan baru yaitu interkasi manusia dan komputer (Human Computer Interaction).
Selain itu, ciri dari tahap kedua ini adalah real time. Real Time disini adalah suatu kondisi dimana sistem dapat mengumpulkan, menganalisa dan mentransformasikan data dari banyak sumber kemudian mengatur proses serta menghasilkan output yang diinginkan.  Dalam tahap ini, sudah banyak juga paket perangkat lunak yang beredar di pasaran serta muncul istilah database dalam perangkat lunak.
3.      Tahap Ketiga (1970 – 1990)
Evolusi Perangkat lUnak tahap ketiga, dimulai pertengahan tahun  1970 sampai awal tahun 1990.  Pengembangan perangkat lunak sudah maju sedemikian pesat.  Perangkat lunak sudah menggunakan sistem terdistribusi, sehingga penyampaian informasi dari komputer sumber ke komputer tujuan akan terasa sangat cepat. Dalam era ini, perangkat keras dari suatu komputer harganya sangat murah.  Selain itu, pesanan perangkat lunak sudah sangat mendominasi dari penyelesaian suatu masalah sehingga penggunaan software pada masa itu sudah sedemikian jauh.
4.      Tahap Keempat (1990 – 2000)
Evolusi Perangkat Lunak Tahap Keempat dimulai tahun 1990 sampai tahun 2000. Pada tahap ini, perangkat lunak sudah mendominasi dari pengembangan perangkat keras, sehingga perangkat keras dalam hal ini komputer sangat dikendalikan oleh suatu sistem operasi.  TIngkat kecerdasan dari perangkat lunak semakin ditingkatkan sehingga perangkat lunak atau software dilatih mempunyai kecerdasan seperti yang dimilik manusia.  Terbukti dengan adanya penemuan kecerdasan buatan, jaringan syaraf tiruan, sistem pakar dan logika fuzzy. Jaringan komputer, pemrosesan komputer paralel sangat mendominasi pada era ini.  Dan, pada masa ini pula pemrograman sudah berorientasi obyek (OOP).






Share: